Setelah OJK restui hadirnya bank digital di Indonesia, saya jadi penasaran, apa sih perbedaannya dengan bank konvensional dan dompet digital?
Rasa penasaran itulah yang mendorong saya untuk buat satu postingan khusus yang mengulas perbedaan tiga layanan diatas.
Sekaligus untuk menjawab beberapa pertanyaan terkait postingan ini, seperti:
- Apa sih perbedaan digital banking dan mobile banking?
- Apa perbedaan bank umum, bank digital dan dompet digital?
- Apa beda bank digital dan konvensional?
- Apa saja contoh bank digital di Indonesia?
- Apa saja contoh bank konvensional di Indonesia?
- Apa saja contoh Dompet digital terbaik yang ada di Indonesia?
Penasaran jawaban dari tiga pertanyaan diatas, simak artikel ini sampai habis. Untuk memulainya, akan saya jelaskan definisinya dulu.
1. Apa itu Bank konvensional?

Bank konvensional yang juga bisa disebut bank umum adalah salah satu lembag adalah lembaga keuangan yang menyediakan berbagai fasilitas perbankan baik offline dan online.
Dalam pengertian yang lebih general, Bank bisa diartikan sebagai badan usaha di bidang keuangan yang berwenang menarik dan mengeluarkan uang dalam masyarakat.
Aktivitas keuangan bank juga termasuk pemberian kredit dalam masyarakat dengan tujuan akhir untuk menciptakan arus pembayaran dan peredaran uang lebih optimal.
Baca Juga:
- Definisi Uang Adalah: Sejarah, Teori, Jenis dan Konsep
- 3+ Cara Beli Paket Netflix Premium Ultra HD [4K] dengan VISA Bank Jago
Dengan demikian, bank adalah institusi keuangan yang memiliki izin untuk meyimpan uang atau untuk memberikan pinjaman kepada masyarakat.
Selain itu, mereka juga menyediakan fasilitas keuangan tambahan seperti manajemen kekayaan, penukaran mata uang asing, tempat simpan uang sampai investasi.
Lantas, apakah bank konvensional dan bank umum itu sama? Secara langsung, ya dan secara teknis tidak.
Lantas, apa sih bank umum itu? Bank umum adalah bank yang dalam pengumpulan dananya mengutamakan penerimaan simpanan dalam bentuk giro.
Termasuk juga deposito serta dalam usahanaya mengutamakan pemberitan kredit ke masyarakat dalam jangka waktu singkat.
Dalam perkembangannya kemudian, bank konvensional dan bank umum ini terbagi dalam beberapa jenis seperti bank sentral, BKR, Bank syariah, Bank Swasta, Bank devisa dan lain sebagainya.
2. Apa itu Bank Digital?

Bank digital merupakan salah satu istilah perbankan yang baru populer beberapa tahun terakhir.
Kata ini bisa merujuk pada bank yang baru berdiri atau merupakan anak perusahaan dari bank umum itu sendiri.
Artinya, bank digital bisa saja bank umum atau konvensional yang fokus pada layanan perbankan digital.
Mengapa demikian? Karena pada dasarnya bank digital hanyalah istilah lanjutan pada aktivitas perbankan yang bisa dilakukan secara daring.
Lantas, apa sih definisi sebenarnya dari bank digital atau digital bank? Secara umum, bank digital adalah bank yang menggabungkan semua layananan perbankan secara online.
Dengan begitu, nasabah bisa akses fasilitas mobile banking langsung dari HP sepanjang ada koneksi internet.
Yang secara tidak langsung akan menggantikan peran Anjungan Tunai Mandiri sampai teller bank.
Artinya bank digital ini memungkinkan seseorang buka rekening, transfer uang, cek saldo, cek mutasi rekening, beli deposito, investasi dan lain sebagainya langsung dari ponsel.
Bahkan bisa manfaatkan fitur tambahan seperti bayar tagihan listrik, Telkom, BPJS, top up ewallet dan lain sebagainya.
Ada juga beberapa bank digital yang menyediakan fasilitas kredit termasuk kartu debit fisik dan eCard untuk pembayaran internasional dengan fasilitas VISA, Mastercard dan lainnya.
Sekilas, layanan dari bank digital ini sama seperti Mobile Banking. Pendapat ini tidak salah, hanya saja, bagi saya pribadi, aplikasi bank digital menyempurnakan beberapa kekurangan dari mbanking.
Intinya, bank digital adalah bank yang hanya menyediakan layanan keuangan secara online saja.
Mereka juga tidak punya cabang, hanya kantor pusat. Proses transaksinya pun otomatis alias model layanan perbankannya berbasis web.
3. Apa itu Dompet digital?

Dompet digital, yang kadang juga disebut electronic wallet atau e-Wallet, adalah aplikasi keuangan yang berusaha menggeser peran dompet tradisional.
Dompet, dalam pengertian ini, adalah tempat uang disimpan dan bisa dibawa kemana-mana karena ukurannya kecil.
Searah dengan itu, karena dompet digital mengusung konsep yang sama. Hanya bentuknya sudah elektronik.
Karena konsepnya dompet elektronik, maka anda bisa tambah uang atau simpan uang dalam jumlah terbatas.
Meski demikian, banyak dompet digital sudah menyediakan fitur untuk menghubungkan kartu debit atau kartu kredit pemiliknya.
Dengan begitu, pemilik bisa melakukan berbagai transaksi seperti belanja online atau bayar tagihan sekalipun saldo kosong atau melebihi limit transaksi.
Cara kerja dompet digital pun kurang lebih sama dengan bank digital atau mobile banking pada umumnya.
Proses pembuatan akun atau registrasi di dompet digital pun cukup sederhana. Dimana anda tidak perlu memasukkan informasi tambahan lain, jumlah penghasilan misalnya.
Verifikasinya pun cukup sederhana karena tidak memerlukan video call sama CS agar e-wallet itu aktif.
Perbedaan Bank Konvensional, Bank Digital dan Dompet Digital
Lantas, apa sih perbedaan Bank konvensional, Bank digital dan Dompet digital? Pasti penasaran, kan? Simak tabel dibawah ini:
Perbedaan | Bank Digital | Mobile Konvensional | Dompet Digital |
---|---|---|---|
Pembukaan rekening | Full online | Bisa di cabang atau layanan online | Full online |
Setoran awal | Tidak ada | Ada | Tidak ada |
KYC | Video Call | Video Call dan bisa dikantor cabang | Foto selfie dan foto KTP |
Jumlah saldo | Tidak terbatas | Tidak terbatas | Terbatas, maksimal Rp10 juta |
Saldo mengendap | Tidak ada untuk beberapa bank | Ada | Tidak ada |
Cabang | Tidak punya cabang | Ada cabang | Tidak ada |
Pembayaran | Semua jenis pembayaran | Semua jenis pembayaran | Tidak semua jenis pembayaran, terlebih untuk transaksi internasional yang butuh CVV |
Kartu kredit | Sebagian ada | Ada | Tidak ada |
Fasilitas kredit | Ada | Sebagian | Tidak ada, tapi ada fitur Paylater dengan nominal terbatas |
Penarikan | Bisa di ATM | Bisa di ATM | Bisa di ATM untuk beberapa dompet digital yang sudah kerjasama dengan Bank |
Investasi | Ada | Ada | Ada |
Penukaran mata uang asing | Tidak | Ada | Tidak |
Agar jelas, berikut saya jabarkan tabel perbedaan diatas antara bank umum, bank digital dan dompet digital untuk beberapa poin umum saja, seperti:
- Untuk buka tabungan atau rekening di Bank Digital sudah full online, bahkan kartu debitnya bisa dikirim ke alamat nasabah. Untuk bank konvensional atau cabang ada yang bisa buka rekening online atau bisa ke kantor cabang. Khusus untuk dompet digital, semuanya dilakukan secara online juga
- Tidak perlu melakukan setoran awal jika buka rekening di bank digital atau buka akun di dompet digital. Dan ini berbeda dengan bank konvensional, yang harus setor sejumlah uang agar rekening aktif
- Proses aktivasi atau KYC saat buka rekening bank di Bank digital hanya dilakukan lewat video call untuk memastikan data yang diinput sudah benar. Sementara, jika buka rekening di Bank umum pilihannya lebih aktraktif, namun tergantung bank bersangkutan. Sebagai contoh, di BRI hanya perlu lakukan video singkat atau ke kantor cabang. Untuk dompet digital, hanya perlu lakukan foto Selfie sembari memegang KTP dan foto KTP
- Jumlah saldo yang dimiliki bank digital dan bank konvensional tidak terbatas. Artinya, anda bisa tabung uang sebanyak mungkin dan ini berbeda dengan Dompet Digital dimana hanya bisa tempatkan uang Rp10 juga saja untuk yang sudah verifikasi KYC dan 2 Juta jika belum verifikasi akun
- Ada beberapa saldo mengendap di bank konvensional dan ini berbeda dengan bank digital dan dompet digital. Untuk bank konvensional ada tapi tidak semuanya
- Bank digital tidak memiliki cabang di daerah-daerah begitu juga dengan dompet digital dan ini berbeda dengan bank konvensional
- Baik bank digital dan bank konvensional mendukung semua jenis transaksi baik dalam negeri atau luar negeri. Dan ini berbeda dengan eWallet yang hanya bisa lakukan transaksi didalam negeri saja
- Ada beberapa bank digital dan bank konvensional yang menyediakan fasilitas kartu kredit sementara, dompet digital tidak menyediakan fasilitas serupa
Selain perbedaan, baik bank konvensional, bank digital dan dompet digital punya beberapa persamaan, diantaranya:
- Memudahkan masyarakat untuk melakukan perbelanjaan dan transaksi secara daring atau luring
- Mempermudah masyarakat saat menggunakan uang untuk berbagai keperluan
- Meningkatkan jumlah uang baik fisik atau elektronik yang berbedar di masyarakat
Jadi, semuanya punya peran dan fungsi sendiri-sendiri. Dan fasilitas keuangan manakah yang anda gunakan sekarang ini? Sampaikan pendapat anda di kolom komentar.
FAQ
Untuk beberapa pertanyaan yang mungkin akan ditanyakan terkait postingan ini akan saya ulas dalam QnA dibawah, berikut daftarnya:
1. Apa saja fitur bank digital paling umum?
Sebagian besar fiturnya sama seperti yang ada di mobile banking bank umum atau bank konvensional.
Mulai dari transfer antar bank, melakukan pembayaran nasional atau internasional, simpan uang, buat tabungan, bahkan bisa investasi langsung di dalam aplikasi.
Apakah bisa digunakan untuk beli deposito atau mungkin membeli mata uang asing didalam aplikasi?
Bisa tapi tidak semua bank digital menyediakan fasilitas satu ini. Misalnya, untuk deposito, sejauh pengetahuan saya, hanya Line Bank yang dukung.
Sementara, untuk pembelian mata uang asing langsung dari aplikasi hanya ada di Jenius BTPN.
2. Apa nama bank digital pertama di Indonesia?
Sejauh ini, Jenius Bank BTPN dianggap sebagai pionir bank digital Indonesia. Dengan demikian, Jenius bsia dianggap sebagai bank digital pertama di Indonesia.
Mengapa? Karena sejak diluncurkan sampai hari ini, anda bisa buka rekening langsung dari aplikasi tanpa harus ke kantor cabang.
Kapan Jenius di luncurkan? Dari data di Google Play Store, aplikasi ini dirilis pada tanggal 10 Agustus 2016.
3. Apa saja contoh bank konvensional atau bank umum?
Untuk contohnya ada banyak mulai dari Bank Negara Indonesia [BNI], Bank Rakyat Indonesia [BRI], Bank Mandiri dan Bank Syariah Mandiri, Bank Central Asia [BCA], Bank KB Bukopin, Bank Danamon, Bank Mega, Bank Syariah Indonesia [BSI] dan lain sebagainya.
4. Apa saja contoh bank digital di Indonesia?
Untuk contoh bank digital di Indonesia bisa lihat Blu dari BCA Digital, Neo+ dari Bank Neo Commerce [BNC], Line bank dari Bank Hana, Bank Aladidin, Jago dari Bank Jago dan Jenius dari Bank BTPN.
5. Apa saja contoh dompet digital atau eWallet di Indonesia?
Untuk contoh bank digital ada banyak mulai dari DANA, Gopay dari Gojek, OVO, LinkAJa, ShopeePay dan AstraPay.
6. Apakah layanan bank digital sama dengan mobile banking [m-banking]?
Secara teknis, ya. Karena fasilitas mobile banking juga memungkinkan anda melakukan trasaksi perbankan secara digital.
Begitu juga dengan bank digital. Hanya saja, mayoritas fasilitas m-banking dikeluarkan oleh bank konvensional atau bank umum.
Sayangnya, beberapa layanan m-banking masih punya banyak kekurangan saat perubahan akun.
Misalnya, untuk ganti nomor yang terdaftar di m-banking harus ke kantor termasuk cek mutasi rekening dan lain sebagainya.
Antar mukanya juga kaku dan tidak intuitif. Bahkan, untuk buka aplikasinya butuh waktu yang lumayan lama.
Karena itu, bank digital hadir untuk menyempurnakan atau menambal beberapa kekurangan dari m-banking bank konvensional.
Penutup
Setiap bank dan layanan keuangan punya kelebihan dan kekurangannya sendiri. Makanya itu, mayoritas masyarakat lebih memilih menggunakan ketiganya.
Misalnya, untuk pembelian produk digital yang hanya dukung pembayaran VISA, banyak yang pilih pakai bank digital seperti Jenius atau Jago.
Tapi, untuk mereka yang suka transaksi atau melakukan penarikan uang fisik, lebih cenderung pakai bank umum atau bank konvensional.
Bahkan ini jadi pilihan pemerintah saat menyalurkan kredit ke masyarakat yang mempengaruhi jumlah uang beredar serta daya beli masyarakat.
Bagaimana dengan dompet digital? Kebanyakan untuk transaksi kecil-kecilan, seperti untuk bayar tagihan listrik, BPJS, Telkom sampai beli pulsa dan kuota data.
Jika ada tambahan, masukkan atau mungkin koreksi terkait postingan ini bisa sampaikan di kolom komentar.
Demikian artikel tentang perbedaan antara bank konvensional, bank digital dan dompet digital. Semoga artikel ini bisa bermanfaat untuk anda. ***